Ia....

malam yang dingin, memerlukan kelengkapan langit yang terbuka dan semua kehendak terlaksana.
Bintang bergerak, terasa jantung diseret fikiran yang amat lembut, mirip malaikat yang meneruskan ciptaan yang amat sempurna.
ciptaan yang mungkin hampir tak tampak kesalahan, ciptaan yang sangat indah di pandang oleh mata.

Ia jelajahi ujung dari kepedihan,
Ia sampai di ujung kegetaran
Ia naiki puncak kegembiraan
Ia masuk kedalam kawah dendam membara
Ia menerobos akhir perjuangan nya
Ia bertahan pada akar kepasrahan
    dan sampai di tengah medan keraguan
was-was dan ketidak pastian manapun menghampiri langkahnya dan menghentikan perjalanan nya.

-EW

inge zefanna ~