Catatan kronis peristiwa inge #1

 ini terjadi semalam, 20 maret 2024.

jadi ayah kesal dengan kucing yang suka pup sembarangan di rumah, ayah kesal marah marah teriak mengumpat dan melempari kucing dengan benda yang ada di dekat nya. nada suara ayah kuat sekali, aku sampai takut tak berani berbicara apa pun dengan nya, aku sengaja mengurung diri di kamar adik laki laki ku, berharap rasa khawatir ku menurun sembari melihat instagram, tapi suara ayah makin terlihat sangat marah, aku semakin gemeteran, aku sampai sampai menulis di twitter kalau aku sangat ketakutan. kejadian ini sebelum berbuka puasa, aku masih di kamar ketika adzan maghrib berkumandang, 


ayah dari meja makan teriak " inge udah buka " aku masih dalam badan yang takut dan gemeteran, berharap tidak ada suara mengerikan lagi keluar dari mulut ayah, tapi ketika berbincang ayah masih menaikan nada bicara nya, aku gmeteran sambil menjawab pertanyaan ayah, aku terus dia ketika semua tengah berbincang. tiba tiba air mata ku jatuh, dan tak tertahan, aku benar benar ketakutan. aku me wa adik laki laki ku yg duduk bersebrangan dengan ku, dia mengatakan untuk aku kembali ke kamar nya.

aku pun melakukan seperti apa yang di perintahkan dia. di kamar aku terus menangis dan merasa sangat takut, aku takut sama suara bentakan itu aku langsung merasa ada sesuatu yang berbahaya di depan mata. aku terus menangis sembari manahan diri agar tak terus kelihatan aku kenapa. aku mengusap air mata ku, menarik nafas lalu kembali ke meja makan, adik laki laki ku hanya berkata " inge udah balak balik ke rumah sakit jiwa, jantung dia gk kuat dengar suara keras keras ". ayah langsung menjawab " ayah gk tau " aku masih menangis karna tidak kuat menahan rasa sakit akibat takut. aku terus meminum obat dari dokter, nangis ku belum redah sampai aku pulang dan menemui inur, kami memutuskan untuk mengelilingi jalanan sembari menemani ku dengan rasa sakit dan air mata yang terus jatuh ini, 1 jam kami berkeliling dan aku tenang ketika ada inur yang mendengar semua cerita ku, aku berterimakasih sama tuhan masih di beri nafas setiap hari walau rasa nya ingin sekali mati.

terimakasih buat abay adik laki laki ku mengerti ke adaan ku dan inur yang selalu siap mendengar ceritaku.


for my self : aku tau kau itu gampang takut gak bisa di bentak sama dengar suara keras, aku tau kau selalu menghindari pertengkaran dengan argumen tinggi, tapi di beberapa ke sempatan kau harus kuat nge, jangan gampang nyerah sama itu semua. kau masih cemas kan soal pendidikan mu yg gk usai usai.kau masih cemas soal lebaran siapa orang yg harus kau jumpai dan tidak, kau masih cemas soal buka bersama berkedok pamer dari teman teman mu. kau cemas sama masalah yang bahkan hanya ada di kepala mu. aku tau semua nge, kau suka nge rangkai hal hal gila yang bisa aja gk mungkin terjadi, menduga duga sesuatu hal yang buruk. bahkan saat happy pun kau sisipkan khawatir mu tentang mungkin hal buruk ini akan terjadi setelah happy yang di terima. stop overthinking gk jelas, aku sayang lho sama mu nge, kita bisa yuk bisa. kita kuat kan, plis jangan kalah sama depresi dan rasa khawatir berlebihan yang kau rasain. mari peluk lagi diri mu yang terluka ini. peluk yang erat bilang ke dia " yang kau takutkan takan terjadi "

Komentar

Postingan Populer